Alat Optik Lup
Lup atau kaca pembesar biasanya digunakan oleh tukang reparasi arloji (jam) atau untuk melihat benda-benda kecil. Lup adalah alat optik yang paling sederhana karena hanya terdiri atas satu lensa cembung.
Alat optik lup dan bagiannya merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan agar lensa cembung bisa berfungsi dengan baik. Berikut adalah penjelasan tentang alat optik lup dan bagiannya. Namun sebelum masuk ke penjelasan tersebut ada baiknya kita ketahui dulu sejarah dan fungsinya.
Sejarah Singkat Lup
Ali al-Hasan Ibn Al-Haitham yang lebih dikenal dengan nama Alhazen, adalah cendikiawan muslim yang pertama kali mengenalkan prinsip lup. Lup atau kaca pembesar ditemukan lewat berbagai penelitian dan penyelidikannya tentang cahaya. Hasil-hasil penelitiannya banyak memberi pengaruh bagi ilmuan barat seperti Bacon, Bogger dan Kepler. Prinsip dasar yang ada pada lup sebagai penemuan Alhazen dalam perkembangannya digunakan juga untuk penciptaan mikroskop juga teleskop.
Lup atau kaca pembesar atau suryakanta tentu saja memiliki fungsi untuk melihat benda-benda yang kecil atau renik. Dalam praktiknya, benda ini bisa dimanfaatkan untuk apa saja. Pada beberapa periode ke belakang, kegunaan yang paling terkenal adalah lup dijadikan alat utama tukang perbaikan arloji. Sebagai alat utama, lup didesain sedemikian rupa agar bisa dijepit dan menempel pada mata. Alat ini mulai berkurang setelah era arloji berganti menjadi arloji digital.
Lup juga bisa dipakai untuk menciptakan api. Caranya, dengan menempatkan lup di bawah sinar matahari (yang terik) lalu mengatur titik fokus sedemikian rupa pada media yang mudah terbakar, terutama kertas. Semakin kecil titik fokus yang diatur pada media tersebut, semakin cepat pula proses pemanasan dan pembakaran.
Sebagai alat optik yang dikenal juga dengan kaca pembesar, sudah pasti bagian paling utamanya adalah lensa. Lensa yang digunakan adalah lensa cembung yang dibentuk melingkar. Fungsi utamanya tidak lain untuk memperbesar benda-benda kecil.
2. Bingkai Lup
Adalah kerangka berbentuk lingkaran yang membingkai lensa secara penuh. Bingkai ini biasanya terbuat dari stainless tipis. Di tengah bagian dalam kerangka, terdapat jalur memanjang yang berfungsi sebagai dudukan lensa. Agar bisa lepas pasang, bingkai ini putus pada satu bagian. Di bagian yang putus itu terdapat drat atau ulir (serupa baut) yang bisa menghubungkan bingkai lup dengan tangkai.
3. Tangkai Lup
Tangkai atau gagang berfungsi sebagai pegangan untuk memudahkan melakukan pengamatan. Ujung atas tangkai dibuat berlubang. Dalam lubang itu dibuat ulir serupa mur, tujuannya untuk menyatukan tangkai dengan bingkai lup.
Alat optik lup dan bagiannya adalah dua hal yang tidak terpisahkan. Jika sebuah lup tidak memiliki salah satu bagian tersebut, lup tidak bisa digunakan secara maksimal.
(a) lup dan (b) pembentukan bayangan pada lup
Agar mendapatkan bayangan yang sebesar-besarnya, benda harus diletakkan di antara pusat lensa (O) dan titik fokus (F) atau benda selalu di ruang satu (I) sehingga bayangan selalu berada di ruang empat (IV) dengan sifat maya, sama tegak, dan diperbesar.
Alat optik lup dan bagiannya merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan agar lensa cembung bisa berfungsi dengan baik. Berikut adalah penjelasan tentang alat optik lup dan bagiannya. Namun sebelum masuk ke penjelasan tersebut ada baiknya kita ketahui dulu sejarah dan fungsinya.
Sejarah Singkat Lup
Ali al-Hasan Ibn Al-Haitham yang lebih dikenal dengan nama Alhazen, adalah cendikiawan muslim yang pertama kali mengenalkan prinsip lup. Lup atau kaca pembesar ditemukan lewat berbagai penelitian dan penyelidikannya tentang cahaya. Hasil-hasil penelitiannya banyak memberi pengaruh bagi ilmuan barat seperti Bacon, Bogger dan Kepler. Prinsip dasar yang ada pada lup sebagai penemuan Alhazen dalam perkembangannya digunakan juga untuk penciptaan mikroskop juga teleskop.
Lup atau kaca pembesar atau suryakanta tentu saja memiliki fungsi untuk melihat benda-benda yang kecil atau renik. Dalam praktiknya, benda ini bisa dimanfaatkan untuk apa saja. Pada beberapa periode ke belakang, kegunaan yang paling terkenal adalah lup dijadikan alat utama tukang perbaikan arloji. Sebagai alat utama, lup didesain sedemikian rupa agar bisa dijepit dan menempel pada mata. Alat ini mulai berkurang setelah era arloji berganti menjadi arloji digital.
Lup juga bisa dipakai untuk menciptakan api. Caranya, dengan menempatkan lup di bawah sinar matahari (yang terik) lalu mengatur titik fokus sedemikian rupa pada media yang mudah terbakar, terutama kertas. Semakin kecil titik fokus yang diatur pada media tersebut, semakin cepat pula proses pemanasan dan pembakaran.
Bagian Lup
1. Lensa cembung.Sebagai alat optik yang dikenal juga dengan kaca pembesar, sudah pasti bagian paling utamanya adalah lensa. Lensa yang digunakan adalah lensa cembung yang dibentuk melingkar. Fungsi utamanya tidak lain untuk memperbesar benda-benda kecil.
2. Bingkai Lup
Adalah kerangka berbentuk lingkaran yang membingkai lensa secara penuh. Bingkai ini biasanya terbuat dari stainless tipis. Di tengah bagian dalam kerangka, terdapat jalur memanjang yang berfungsi sebagai dudukan lensa. Agar bisa lepas pasang, bingkai ini putus pada satu bagian. Di bagian yang putus itu terdapat drat atau ulir (serupa baut) yang bisa menghubungkan bingkai lup dengan tangkai.
3. Tangkai Lup
Tangkai atau gagang berfungsi sebagai pegangan untuk memudahkan melakukan pengamatan. Ujung atas tangkai dibuat berlubang. Dalam lubang itu dibuat ulir serupa mur, tujuannya untuk menyatukan tangkai dengan bingkai lup.
Alat optik lup dan bagiannya adalah dua hal yang tidak terpisahkan. Jika sebuah lup tidak memiliki salah satu bagian tersebut, lup tidak bisa digunakan secara maksimal.
(a) lup dan (b) pembentukan bayangan pada lup
Agar mendapatkan bayangan yang sebesar-besarnya, benda harus diletakkan di antara pusat lensa (O) dan titik fokus (F) atau benda selalu di ruang satu (I) sehingga bayangan selalu berada di ruang empat (IV) dengan sifat maya, sama tegak, dan diperbesar.